Jenis-Jenis Permainan Tradisional Masyarakat Melayu Riau
- LuluCinaButa

Lulu Cina Buta Permainan ini diambil dari kata dasar ” buta ” yang
berarti tidak dapat melihat . Permainan ini dilakukan oleh anak
laki-laki dan perempuan Sekolah Dasar , permainan ini menggunakan alat
yang sederhana yaitu cukup dengan selembar sapu tangan . Kemudian
membuat batas lingkaran di tanah sebesar garis tengah sekitar 21/2 meter
sebagai lapangan bermain . Permainan lulu cina buta paling sedikit
diikuti oleh 3 orang anak dan bias pula sampai 6 orang anak jumlahnya .
Untuk menentukan siapa yang jadi ” buta ” maka diadakan terlebih dahulu
hompipa yang kalah dalam hompipa dialah yang menjadi ” buta ” . Oleh
salah satu temannya si buta yang kalah dalam hompipa tadi ditutup
matanya menggunakan sapu tangan dengan beberapa lipatan dan ujung sapu
tangan diikat dibelakang kepala si buta . Si buta harus benar benar
tidak dapat melihat keadaan sekitar karena telah ditutup menggunakan
sarung tangan . Dengan aba-aba dari salah seorang temannya yang
mengatakan ” sudah ” maka permainan dimulai . Sibuta akan merentangkan
tangannyaberusaha untuk menangkap salah seorang temannya yang ada
didalam lingkaran tersebut . Temannya akan berlari-lari menghindari
tangkapan si buta . Apabila si buta berhasil menangkap salah seorang
temannya maka dia boleh meraba – raba temannya yang tertangkap dan
menebak siapa teman yang ditangkapnya . Apabila betul nama yang si buta
sebutkan maka temannya itu akan menjadi sibuta namun apabila salah maka
sibuta akan tetap menjadi sibuta . Begitulah cara permainan lulu cina
buta itu secara bergantian memegang peran si buta sampai mereka telah
puas bermain . Kandungan nilai yang ada pada permainan ini adalah
nilai-nilai pendidikan , kerja keras , memupuk sikap kebersamaan ,
melatih daya ingatan , kejujuran , sportifitas , dan mempererat
persahabatan .
2.BAKIAK / TEROMPA PANJANG

Terompa Panjang atau Bakiak adalah terompa atau selop yang panjang
yang terbuat dari kayu dan tali terompanya dari karet ban yang berderet
dari 3 sampai 5 kaki yang bisa memakainya. Terompa ini harus sepasang.
Permainan ini bermanfaat untuk melatih kekompakan, konsentrasi serta
menati pemimpin untuk melangkah sehingga selamat mencapai tujuan,
permainan ini dijumpai di seluruh wilayah Riau.
3.CONGKAK

Bahannya terbuat dari kayu dengan bentuk papan yang panjang yang
dilubangi sebanyak 14 lubang sebagai anak dan 2lubang sebagai lubang
induk,yang terletak diujung kiri dan ujung kanan, cara memainkannya
cukup gampang, dimainkan oleh 2 orang dan pemain secara bergantian
memainkan buah dengan mengisi lubang, tiap lubang diisi dan pemenangnya
adalah yang berhasil mengisi buah terbanyak dilubang induk. Permainan di
dulunyA dimainkan oleh anak raja, permainan ini dapat dijumpi dihampir
seluruh wilayah Riau.
4.ENGRANG/SITINJAK/KAKI ANGGAU

Enggrang dibuat dari dua batang kayu atau bambu yang panjangnya
masing-masing sekitar dua meter. Kemudian sekitar 50cm dari alas
bambu/kayu tersebut dilubangi lalu dimasukkan bambu dengan ukuran
20-30cm atau dipakukan kayu yang berfungsi sebagai pijakan kaki.
Permainan ini membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Untuk itu diperlukan
kehati-hatian agar tidak terjatuh.Permainan ini dapat dijumpi diseluruh
wilayah Riau.
5.GASING

Gasing dibuat dari kayu , kayu tersebut dikikis hingga membentuk
pipih , tali gasing dibuat dari kulit kayu.. Tali Gasing umumnya
memiliki panjang 1meter. Gasing dimainkan dengan 2 cara, cara pertama
disebut Gasing Pangkah , yaitu dimainkan dengan melemparkannya supaya
mengetuk gasing lawan, sedangkan Gasing Uri dipertandingkan dengan
menguji ketahanan gasing berputar. Di Riau gasing dapat dijumpai di
semua kabupaten dan kota, terutama di tempat yang memiliki banyak
hutan/kayu.
6.LAYANG-LAYANG

Layang layang dibuat dari bilah bambu sebagai rangka, kemudian rangka
diikat menggunakan tali atau benang kemudian rangka layang dibungkus
dengan kertas atau parasut dan parasut atau kertas tadi dilukis agar
kelihatan indah. Layang ini dapat dijumpai di seluruh wilayah Provinsi
Riau.
7.LIGU

Ligu merupakan jenis permainan yang terbuat dari bambu sebagai
pemukul dan juga tempurung kelapa yang dibentuk menyerupai wajik dan
hati. Ligu dimainkan oleh 2 orang atau 2 kelompok . Ligu biasa dimainkan
di tanah yang lapang dengan membuat garis kira-kira 1 meter lalu
diletakkan ligu digaris secara berjejer. Pemain berkumpul antara 2 orang
atau 2 kelompok dengan melakukan amplong dengan menggunakan telapak
tangan untuk menentukan pemenangnya. Bila dinyatakan galah maka ligunya
dipasangkan pada tempat yang ditentukan dan yang menang dialah yang
pertama kali memukul . Sipemukul menggunakan ligunya lalu dipukul
menggunakan alat pemukul yang terbuat dari bambu (teta) ke arah ligu
lawan yang telah dipasangkan tadi. Jika dapat mengena ligu lawan berarti
dia mendapatkan poin (bintang) , jika tidak mengena maka gantian main,
demikian seterusnya, pemenangya adalah yang banyak mendapatkan point.
Permainan Ligu ini dijumpai di Kecamata Peranap Kabupaten Indragiri
Hulu.
8.MEJA PARI

Meja Pari terbuat dari kayu berbentuk Bujur Sangkar atau mempunyai
empat kaki. meja Pari ini mempunyai 96 kotak berlubang dibagian
permukaannya. Dimainan dengan cara melempar dadu pada bagian tengah meja
yang keluar pada mata dadu akan menunjukkan berapa anak pari yang dapat
dimakan dengan cara menyilang. Permainan Meja Pari ini dijumpai di
daerah Pesisir Riau dan Kepulauan Riau.
9.STATAK

Bahannya terbuat dari Batu yang pipih dan juga bisa pecahan piring
atau kaca yang kemudian disebuat dengan ucak, kemudian diatas tanah
dibuat garis yang dibentuk sesuai permainan, umumnya permainan ini
dimainkan oleh anak perempuan. Permainan Statak ini hampir dijumpai di
seluruh daerah di Riau.
10. Tarik Tambang
Permainan Tarik Tambang dimainkan oleh dua regu, dua regu
bertanding dari sisi berlawanan dan semua anggota dri dua regu memegang
erat sebuah tambang (tali), ditengah-tengah terdapat pembatas berupa
garis. Masing-masing regu berusaha menarik tali tambang sekuat mungkin
agar regu lawan dapat melewati garis pembatas, regu yang tertarik dan
melewati garis pembatas dinyatakan kalah.bTaktik permainan terletak pada
penempatan pemain, kekuatan tarik dan pertahanan tunpuan kaki ditanah,
pada umumnya pemain dengan kekuatan paling besar ditempatkan diujung
tali untuk menahan ujung tali saat bertahan atau menghentak pada saat
penarikan, kini permainan tarik tambang hanya dijumpai pada saat hari
perayaan kemerdekaan RI.
11.Petak umpet

Petak umpet adalah sejenis permainan yang bisa dimainkan oleh minimal 2 orang, namun jika semakin banyak akan semakin seru.
Cara Bermain:
Dimulai dengan Hompimpa untuk menentukan siapa yang menjadi “kucing”
(berperan sebagai pencari teman-temannya yang bersembunyi). Si kucing
ini nantinya akan memejamkan mata atau berbalik sambil berhitung sampai
10, biasanya dia menghadap tembok, pohon atau apasaja supaya dia tidak
melihat teman-temannya bergerak untuk bersembunyi (tempat jaga ini
memiliki sebutan yang berbeda di setiap daerah, contohnya di beberapa
daerah di Jakarta ada yang menyebutnya INGLO, di daerah lain menyebutnya
BON dan ada juga yang menamai tempat ituHONG). Setelah hitungan sepuluh
(atau hitungan yang telah disepakati bersama, misalnya jika wilayahnya
terbuka, hitungan biasanya ditambah menjadi 15 atau 20) dan setelah
teman-temannya bersembunyi, mulailah si “kucing” beraksi mencari
teman-temannya tersebut.
Jika si “kucing” menemukan temannya, ia akan menyebut nama temannya sambil menyentuh INGLO atau BON atau HONG, apabila hanya meneriakkan namanya saja, maka si “kucing” dianggap kalah dan mengulang permainan dari awal. Apabila Yang seru adalah, pada saat si “kucing” bergerilya menemukan teman-temannya yang bersembunyi, salah satu anak (yang statusnya masih sebagai “target operasi” atau belum ditemukan) dapat mengendap-endap menuju INGLO, BON atau HONG, jika berhasil menyentuhnya, maka semua teman-teman yang sebelumnya telah ditemukan oleh si “kucing” dibebaskan, alias sandera si “kucing” dianggap tidak pernah ditemukan, sehingga si “kucing” harus kembali menghitung dan mengulang permainan dari awal.
Permainan selesai setelah semua teman ditemukan. Dan yang pertama ditemukanlah yang menjadi kucing berikutnya.
Jika si “kucing” menemukan temannya, ia akan menyebut nama temannya sambil menyentuh INGLO atau BON atau HONG, apabila hanya meneriakkan namanya saja, maka si “kucing” dianggap kalah dan mengulang permainan dari awal. Apabila Yang seru adalah, pada saat si “kucing” bergerilya menemukan teman-temannya yang bersembunyi, salah satu anak (yang statusnya masih sebagai “target operasi” atau belum ditemukan) dapat mengendap-endap menuju INGLO, BON atau HONG, jika berhasil menyentuhnya, maka semua teman-teman yang sebelumnya telah ditemukan oleh si “kucing” dibebaskan, alias sandera si “kucing” dianggap tidak pernah ditemukan, sehingga si “kucing” harus kembali menghitung dan mengulang permainan dari awal.
Permainan selesai setelah semua teman ditemukan. Dan yang pertama ditemukanlah yang menjadi kucing berikutnya.
12.Benteng

Benteng adalah permainan yang dimainkan oleh dua grup, masing-masing
terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang. Masing-masing grup memilih suatu
tempat sebagai markas, biasanya sebuah tiang, batu atau pilar sebagai
‘benteng’.
Cara Bermain:
Tujuan utama permainan ini adalah untuk menyerang dan mengambil alih
‘benteng’ lawan dengan menyentuh tiang atau pilaryang telah dipilih oleh
lawan dan meneriakkan kata benteng. Kemenangan juga bisa diraih dengan
‘menawan’ seluruh anggotalawan dengan menyentuh tubuh mereka. Untuk
menentukan siapa yang berhak menjadi ‘penawan’ dan yang ‘tertawan’
ditentukan dariwaktu terakhir saat si ‘penawan’ atau ‘tertawan’
menyentuh ‘benteng’ mereka masing-masing.
Orang yang paling dekat waktunya ketika menyentuh bentengberhak menjadi ‘penawan’ dan bisa mengejar dan menyentuhanggota lawan untuk menjadikannya tawanan. Tawanan biasanya ditempatkan di sekitar benteng musuh. Tawanan juga bisa dibebaskan bila rekannya dapat menyentuh dirinya.
Dalam permainan ini, biasanya masing – masing anggota mempunyai tugas seperti ‘penyerang’, ‘mata – mata, ‘pengganggu’, dan penjaga’benteng’. Permainan ini sangat membutuhkan kecepatan berlari dan juga kemampuan strategi yang handal.
Orang yang paling dekat waktunya ketika menyentuh bentengberhak menjadi ‘penawan’ dan bisa mengejar dan menyentuhanggota lawan untuk menjadikannya tawanan. Tawanan biasanya ditempatkan di sekitar benteng musuh. Tawanan juga bisa dibebaskan bila rekannya dapat menyentuh dirinya.
Dalam permainan ini, biasanya masing – masing anggota mempunyai tugas seperti ‘penyerang’, ‘mata – mata, ‘pengganggu’, dan penjaga’benteng’. Permainan ini sangat membutuhkan kecepatan berlari dan juga kemampuan strategi yang handal.
- Boi-Boian

Permainan tradisonal dengan total lima sampai sepuluh orang.
Cara Bermain”:
Model permainannya yaitu menyusun lempengan batu, biasanya diambil
dari pecahan genting atau pocelen yang berukuran relatif kecil. Bolanya
bervariasi, biasanya terbuat dari buntalan kertas yang dilapisi plastik,
empuk dan tidak keras, sehingga tidak melukai. Satu orang sebagai
penjaga lempengan, yang lainnya kemudian bergantian melempar tumpukan
lempengan itu dengan bola sampai roboh semua. Setelah roboh maka penjaga
harus mengambil bola dan melemparkannya ke anggauta lain yang melempar
bola sebelumnya. Yang terkena lemparan bola yang gatian menjadi penjaga
lempengannya.
14.Kelereng
Kelereng dengan berbagai sinonim gundu, keneker, kelici, guli adalah
bola kecil dibuat dari tanah liat, marmer atau kaca untuk permainan
anak-anak. Ukuran kelereng sangat bermacam-macam. Umumnya ½ inci (1.25
cm) dari ujung ke ujung. Kelereng kadang-kadang dikoleksi, untuk tujuan
nostalgia dan warnanya yang estetik.
Cara Bermain:
Bentuk permainan yang biasa dimainkan adalah main porces. Cara
permainannya dengan menggambar segitiga sama kaki ditanah kemudian
masing-masing pemain meletakkan sebuah kelerengnya diatas gambaran
segitiga tersebut. Buah pasangan namanya, buah kelereng yang
dipertaruhkan. Peserta, tergantung jumlah pemain. Biasanya paling
sedikit tiga pemain dan paling banyak idealnya enam pemain. Kalau lebih
dari itu dibuat dua kelompok. Permainan dimulai dengan cara
masing-masing pemain menggunakan sebuah kelereng sebagai gacoannya lalu
melempar buah pasangan tersebut dari jarak dua atau tiga meter .Pemain
secara bergantian melempar sesuai urutan berdasarkan hasil undian dengan
adu sut jari tangan Pelemparan gaco dilakukan dengan membidik dan
melempar keras dengan maksud mengenai buah pasangan atau agar hasil
lemparan mendarat dilapangan permainan terjauh.
Selanjutnya yang mengawali permainan adalah siapa yang berhasil mengenai buah pasangan, dialah mendapat giliran pertama.. Kalau tidak ada yang mengenai buah pasangan ,maka yang mulai bermain adalah gacoannya yang terjauh. Pemain harus berusaha menghabiskan buah pasangan diporces pada saat giliran bermain. Ada yang sekali giliran main sudah mampu menghabiskan semua buah pasangan. Tanda dia pemain yang terampil. Berbagai taktik untuk menang dilakukan ,antara lain kalau tidak mau memburu gacoan lawan , maka pilihannya adalah menembakkan gacoan ketempat yang kosong untuk disembunyikan agar tidak dapat dimatikan oleh lawan-lawan main. Pemain yang mampu menghabiskan buah pasangan terakhir dilanjutkan berburu menembak gacoan lawan . Pemain yang gacoannya kena tembak maka gacoannya mati ,selesailah permainannya pada game tersebut.
Selanjutnya yang mengawali permainan adalah siapa yang berhasil mengenai buah pasangan, dialah mendapat giliran pertama.. Kalau tidak ada yang mengenai buah pasangan ,maka yang mulai bermain adalah gacoannya yang terjauh. Pemain harus berusaha menghabiskan buah pasangan diporces pada saat giliran bermain. Ada yang sekali giliran main sudah mampu menghabiskan semua buah pasangan. Tanda dia pemain yang terampil. Berbagai taktik untuk menang dilakukan ,antara lain kalau tidak mau memburu gacoan lawan , maka pilihannya adalah menembakkan gacoan ketempat yang kosong untuk disembunyikan agar tidak dapat dimatikan oleh lawan-lawan main. Pemain yang mampu menghabiskan buah pasangan terakhir dilanjutkan berburu menembak gacoan lawan . Pemain yang gacoannya kena tembak maka gacoannya mati ,selesailah permainannya pada game tersebut.
15.Gatrik
Gatrik atau Tak Kadal pada masanya pernah menjadi permainan yang
populer di Indonesia. Merupakan permainan kelompok, terdiri dari dua
kelompok.
Cara Bermain:
Permainan ini menggunakan alat dari dua potongan bambu yang satu
menyerupai tongkat berukuran kira kira 30 cm dan lainnya berukuran lebih
kecil. Pertama potongan bambu yang kecil ditaruh di antara dua batu
lalu dipukul oleh tongkat bambu, diteruskan dengan memukul bambu kecil
tersebut sejauh mungkin, pemukul akan terus memukul hingga beberapa kali
sampai suatu kali pukulannya tidak mengena/luput/meleset dari bambu
kecil tersebut. Setelah gagal maka orang berikutnya dari kelompok
tersebut akan meneruskan. Sampai giliran orang terakhir. Setelah selesai
maka kelompok lawan akan memberi hadiah berupa gendongan dengan patokan
jarak dari bambu kecil yang terakhir hingga ke batu awal permainan
dimulai tadi. Makin jauh, maka makin enak digendong dan kelompok lawan
akan makin lelah menggendong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar